Nama Mahasiswa : ……………..
N I M : ………………..
Ruangan : Syaraf A Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.
Pengkajian diambil tanggal : 4 Juni 2002. Jam 08.00 BBWI
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 4 Juni 2002
No. Regester : 10169216
Diagnosa Medis : Meningoencephalitis.
Umur : 43 Tahun.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Status Marietal : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat : Tanjungsari Rt 31 Sidoarjo.
Cara Masuk : Lewat Instalasi Rawat Darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Keluhan Utama : Demam dan Sakit kepala.
Satu bulan yang lalu klien pernah MRS selama 10 hari dengan gejala typhoid. Selain itu klien juga menderita batuk yang lama tetapi tidak berobat. Lima hari sebelum MRS (30 Mei 2002) Klien mengeluh demam dan sakit kepala kemudian dibawa ke dokter praktek dan diberikan obat tetapi tidak sembuh-sembuh kemudian tanggal 3 juni 2002 klien dibawa ke RS Anwar Medika Taman Sidoarjo dan dirawat tetapi pada sore harinya jam 16.00 klien mulai menurun kesadarannya dan tidak bisa bicara sehingga sulit untuk berkomunikasi. Karena terbentur masalah biaya sehingga keluarga klien meminta untuk dipindahkan ke RSUD dr Soetomo dan pada malam harinya klien dibawa ke RSUD dr Soetomo
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Hari Senin tanggal 3 juni 2002 jam 22.00 klien mulai dirawat di Ruang Saraf A RSUD dr Soetomo dengan kesadaran yang menurun.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat kesehatan keluarga yang lain tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita klien saat ini.
4) Keadaan Kesehatan Lingkungan
Keluarga klien mengatakan bahwa Lingkungan rumah tempat tinggal cukup bersih.
2) Tanda-tanda vital
Suhu : 36,8 0C
Nadi : 80 X/menit. Kuat dan teratur
Tekanan darah : 90/60 mmHg.
Respirasi : 20 x/menit
3) Body Systems
(1) Pernafasan (B 1 : Breathing)
Pernafasan melalui hidung. Frekuensi 20 x/menit. Trachea tidak ada kelainan. Terdapat retraksi dada, napas dangkal. Suara tambahan terdengar bunyi ronchi. Bentuk dada simestris.
Hasil foto Thorax PA tanggal 3 Juni 2002 :
Cor : besar dan bentuk normal.
Pulmo : Tampak infiltrat granuler tersebar di kedua lapanganparu. Kedua sinus phrenicocostalis tajam.
Kesimpulan : TB Milier.
(2) Cardiovascular (B 2 : Bleeding)
Nadi 80 X/menit kuat dan teratur, tekanan darah 90/60 mmHg, Suhu 36,8 0C. Palpitasi tidak ada, clubbing fingger tidak ada. Suara jantung normal. Edema : tidak ada.
(3) Persyarafan (B 3 : Brain)
Tingkat kesadaran : Delirium.
GCS : Membuka mata : Spontan (4)
Verbal : Menyuarakan bunyi yang tidak bermakna (2)
Motorik : Melokalisasi nyeri (5)
Kepala dan wajah : tak da kelainan.
Mata : sklera putih, Conjungtiva :merah muda, pupil : isokor.
Leher : tak ada kelaianan.
Reflek batuk ada, tapi tidak keras.
(4) Perkemihan-Eliminasi Uri (B.4 : Bladder)
Terpasang Polly Catheter sejak MRS. Jumlah urine 1200 cc/24 jam.
Warna urine kuning muda. Bau : Khas.
(5) Pencernaan-Eliminasi Alvi (B 5 : Bowel)
Terpasang NGT sejak MRS. Mulut dan tenggorokan normal, Abdomen normal, Peristaltik normal, tidak kembung, obstipasi (+), klien sudah beberapa hari belum buang air besar.
Diet sonde TKTP.
(6) Tulang-Otot-Integumen (B 6 : Bone)
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai terbatas
Parese (+), Paralise (+), Hemiparese (+)
Ekstrimitas :
Atas :
Kanan : Tidak ada kelainan
Kiri : Tidak ada kelainan
Bawah :
Kanan : Tidak ada kelainan
Warna kulit : Kuning kecoklatan.
Akral : Dingin basah.
Turgor : Lambat.
Tidak terdapat kontraktur maupun dikubitus.
N I M : ………………..
Ruangan : Syaraf A Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo.
Pengkajian diambil tanggal : 4 Juni 2002. Jam 08.00 BBWI
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 4 Juni 2002
No. Regester : 10169216
Diagnosa Medis : Meningoencephalitis.
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn “R”Umur : 43 Tahun.
Jenis Kelamin : Laki-laki.
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Status Marietal : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Alamat : Tanjungsari Rt 31 Sidoarjo.
Cara Masuk : Lewat Instalasi Rawat Darurat RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Keluhan Utama : Demam dan Sakit kepala.
- 2. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY)
Satu bulan yang lalu klien pernah MRS selama 10 hari dengan gejala typhoid. Selain itu klien juga menderita batuk yang lama tetapi tidak berobat. Lima hari sebelum MRS (30 Mei 2002) Klien mengeluh demam dan sakit kepala kemudian dibawa ke dokter praktek dan diberikan obat tetapi tidak sembuh-sembuh kemudian tanggal 3 juni 2002 klien dibawa ke RS Anwar Medika Taman Sidoarjo dan dirawat tetapi pada sore harinya jam 16.00 klien mulai menurun kesadarannya dan tidak bisa bicara sehingga sulit untuk berkomunikasi. Karena terbentur masalah biaya sehingga keluarga klien meminta untuk dipindahkan ke RSUD dr Soetomo dan pada malam harinya klien dibawa ke RSUD dr Soetomo
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Hari Senin tanggal 3 juni 2002 jam 22.00 klien mulai dirawat di Ruang Saraf A RSUD dr Soetomo dengan kesadaran yang menurun.
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat kesehatan keluarga yang lain tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita klien saat ini.
4) Keadaan Kesehatan Lingkungan
Keluarga klien mengatakan bahwa Lingkungan rumah tempat tinggal cukup bersih.
- 3. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK
2) Tanda-tanda vital
Suhu : 36,8 0C
Nadi : 80 X/menit. Kuat dan teratur
Tekanan darah : 90/60 mmHg.
Respirasi : 20 x/menit
3) Body Systems
(1) Pernafasan (B 1 : Breathing)
Pernafasan melalui hidung. Frekuensi 20 x/menit. Trachea tidak ada kelainan. Terdapat retraksi dada, napas dangkal. Suara tambahan terdengar bunyi ronchi. Bentuk dada simestris.
Hasil foto Thorax PA tanggal 3 Juni 2002 :
Cor : besar dan bentuk normal.
Pulmo : Tampak infiltrat granuler tersebar di kedua lapanganparu. Kedua sinus phrenicocostalis tajam.
Kesimpulan : TB Milier.
(2) Cardiovascular (B 2 : Bleeding)
Nadi 80 X/menit kuat dan teratur, tekanan darah 90/60 mmHg, Suhu 36,8 0C. Palpitasi tidak ada, clubbing fingger tidak ada. Suara jantung normal. Edema : tidak ada.
(3) Persyarafan (B 3 : Brain)
Tingkat kesadaran : Delirium.
GCS : Membuka mata : Spontan (4)
Verbal : Menyuarakan bunyi yang tidak bermakna (2)
Motorik : Melokalisasi nyeri (5)
Kepala dan wajah : tak da kelainan.
Mata : sklera putih, Conjungtiva :merah muda, pupil : isokor.
Leher : tak ada kelaianan.
Reflek batuk ada, tapi tidak keras.
(4) Perkemihan-Eliminasi Uri (B.4 : Bladder)
Terpasang Polly Catheter sejak MRS. Jumlah urine 1200 cc/24 jam.
Warna urine kuning muda. Bau : Khas.
(5) Pencernaan-Eliminasi Alvi (B 5 : Bowel)
Terpasang NGT sejak MRS. Mulut dan tenggorokan normal, Abdomen normal, Peristaltik normal, tidak kembung, obstipasi (+), klien sudah beberapa hari belum buang air besar.
Diet sonde TKTP.
(6) Tulang-Otot-Integumen (B 6 : Bone)
Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai terbatas
Parese (+), Paralise (+), Hemiparese (+)
Ekstrimitas :
Atas :
Kanan : Tidak ada kelainan
Kiri : Tidak ada kelainan
Bawah :
Kanan : Tidak ada kelainan
Kiri : Terdapat kelainan akibat dislokasi pada panggul akibat Kecelakaan Lalulintas sebelumnya.
Tulang Belakang : Tidak ada kelainan.Warna kulit : Kuning kecoklatan.
Akral : Dingin basah.
Turgor : Lambat.
Tidak terdapat kontraktur maupun dikubitus.
DIAGNOSTIC TEST/PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil pemeriksaan Laboratorium.
Darah lengkap tanggal : 3 Juni 2002.
- Hb : 15,0 mg/dl (L 13,5 – 18,0 – P 11,5 – 16,0 mg/dl).
- Leukosit : 24.000 (4000 – 11.000)
- Trombosit : 777.000/cmm (150.000 – 450.000/cmm).
- Hematokrit/PCV : 0,44 % (L : 40 – 54 % P : 37 – 47 %)
- LED : (L 0 – 15/jam P 0 – 20/jam
Gula darah
- Glukosa ad random : 169 mg/dl (< 140 mg/dl)
Faal Hati
- SGOT : 55 U/L (L < 37 P < 31 U/L)
Faal Ginjal
- Serum Creatinin : 1,52 mg/dl (L : 0,9 – 1,5 P : 0,7 – 1,3)
Elektrolit
- Natrium : 154 mmol/l (135 – 145 mmol/l)
- Kalium : 4,08 mmol/l (3,5 – 5,5 mmol/l)
- Clorida : 114 ( 97 – 113 ).
Hasil pemeriksaan Liquor Cerebrospinalis tanggal 5 Juni 2002.
Jumlah Sel : 352/3 M : 112/3 P : 240/3.
Nonna : Positif (+3).
Pandy : Positif (+4).
Jumlah protein : 300.
Glukose : 26,3.
Eritrosit : 2560/3
Bentuk : Normal.
TERAPI :
- INH : 1 x 300 mg.
- Pyrazinamide : 1 x 1000 mg.
tanda tangan mahasiswa
(…………………..)
Hasil pemeriksaan Laboratorium.
Darah lengkap tanggal : 3 Juni 2002.
- Hb : 15,0 mg/dl (L 13,5 – 18,0 – P 11,5 – 16,0 mg/dl).
- Leukosit : 24.000 (4000 – 11.000)
- Trombosit : 777.000/cmm (150.000 – 450.000/cmm).
- Hematokrit/PCV : 0,44 % (L : 40 – 54 % P : 37 – 47 %)
- LED : (L 0 – 15/jam P 0 – 20/jam
Gula darah
- Glukosa ad random : 169 mg/dl (< 140 mg/dl)
Faal Hati
- SGOT : 55 U/L (L < 37 P < 31 U/L)
Faal Ginjal
- Serum Creatinin : 1,52 mg/dl (L : 0,9 – 1,5 P : 0,7 – 1,3)
Elektrolit
- Natrium : 154 mmol/l (135 – 145 mmol/l)
- Kalium : 4,08 mmol/l (3,5 – 5,5 mmol/l)
- Clorida : 114 ( 97 – 113 ).
Hasil pemeriksaan Liquor Cerebrospinalis tanggal 5 Juni 2002.
Jumlah Sel : 352/3 M : 112/3 P : 240/3.
Nonna : Positif (+3).
Pandy : Positif (+4).
Jumlah protein : 300.
Glukose : 26,3.
Eritrosit : 2560/3
Bentuk : Normal.
TERAPI :
- Infus NaCl 0,9 % 2000 cc / 24 jam.
- Streptomisin 1 x 1 gram, intramuskuler.
- Ceftriaxone 2 x 1 gram, iv.
- Dexamethasone 2 x 1 amp,iv.
- Cimetidin 3 x 1 amp,iv.
- Novalgin 3 x 1 amp,iv.
- Neurobion 1 x 1 amp, IM.
- Paracetamol 3 x 500 mg.
- OAT :
- INH : 1 x 300 mg.
- Pyrazinamide : 1 x 1000 mg.
tanda tangan mahasiswa
(…………………..)
ANALISA DAN SINTESA DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO | D A T A | KEMUNGKINAN ETIOLOGI | MASALAH |
1.
|
S :
O :
Terdapat retraksi dada, napas dangkal, Suara tambahan terdengar bunyi
ronchi, Kesimpulan hasil foto Thorax PA tanggal 3 Juni 2002 :TB Milier. |
Sekresi tracheobronchial. | Bersihan jalan nafas tidak efektif |
2.
|
S :
O :
Turgor kulit jelekMembran Mukosa kering Terpasang NGT sejak MRS, Diet sonde TKTP, klien sudah beberapa hari belum buang air besar.obstipasi (+), |
Kesukaran mengunyah dan menelan. | Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh |
3.
|
S :
Keluarga Klien mengatakan kurang mengetahui tentang proses penularan penyakit serta sifat penyakit.
O :
Kesimpulan hasil foto Thorax PA tanggal 3 Juni 2002 :TB Milier. Hasil pemeriksaan laboratorium Leukosit : 24.000 |
Kurangnya pengetahuan tentang resiko potogen. | Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi |
4.
|
S :
O :
Keadaan Umum : lemah. Kesadaran yang menurun, Tingkat kesadaran : Delirium. Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai terbatas.
Parese (+), Paralise (+), Hemiparese (+) |
kelumpuhan anggota gerak. | Kerusakan mobilitas fisik |
5.
|
S :
O :
|
Ancaman terhadap status kesehatan. | Cemas |
6.
|
S :
Keluarga Klien mengatakan kurang mengetahui tentang
proses penyakit, sifat penyakit, pemeriksaan diagnostik, tujuan tindakan
perawatan maupun pengobatan yang diprogramkan. serta kurangnya
pengetahuan tentang diet dan Lamanya perawatan, banyaknya biaya
perawatan dan pengobatan.
O :
|
Kurangnya informasi tentang proses penyakit dan penatalaksanaan perawatan. | Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi, aturan pengobatan. |
DIAGNOSA KEPERAWATAN
- Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan sekresi tracheobronchial.
- Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kesukaran mengunyah dan menelan.
- Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang resiko potogen.
- Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelumpuhan anggota gerak.
- Cemas berhubungan dengan Ancaman terhadap status kesehatan.
- Kurangnya pengetahuan mengenai kondisi, aturan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang proses penyakit dan penatalaksanaan perawatan.
RENCANA TINDAKAN
NO | DIAGNOSA KEPERAWATAN | TUJUAN | RENCANA TINDAKAN | RASIONAL |
1.
|
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Sekresi tracheobronchial.
|
Tujuan :
Tidak terjadi gangguan pada bersihan jalan napas klien dalam waktu 7 x 24 jam
Kriteria hasil :
RR teratur, tidak ada stridor, ronchi, whezing, RR: 16 – 20 x / mnt, reflek batuk klien ada.
|
|
|
2.
|
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang.
|
Tujuan : Kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi dalam waktu 7×24 jam.
Kriteria hasil :
|
|
|
3.
|
Resiko tinggi terhadap penyebaran infeksi berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang resiko potogen.
|
Tujuan : klien mengalami penurunan potensi untuk
menularkan penyakit seperti yang ditunjukkan oleh kegagalan kontak klien
untuk mengubah tes kulit positif.
Kriteria hasil : Klien mengalami penurunan resiko menularkan penyakit yang ditunjukkan oleh kegagalan kontak klien.
|
|
|
4.
|
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelumpuhan anggota gerak
|
Tujuan : kerusakan mobilitas fisik dapat membaik selama dalam perawatan
Kriteria hasil : Klien mampu menggerakkan extremitas bagian atas dan
bawah baik sebelah kanan maupun sebelah kiri secara minimal, tidak
terjadi kontraktur sendi, klien mampu mempertahankan posisi seoptimal
mungkin |
|
|
5.
|
Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.
|
Tujuan : rasa cemas berkurang/hilang.
Kriteria Hasil :
1. Pasien dapat mengidentifikasikan sebab kecemasan.
2. Emosi stabil., pasien tenang.
3. Istirahat cukup.
|
|
2 Dapat meringankan beban pikiran pasien.
3 Agar terbina rasa saling percaya antar perawat-pasien sehingga pasien kooperatif dalam tindakan keperawatan.
4 Informasi yang akurat tentang penyakitnya
dan keikutsertaan pasien dalam melakukan tindakan dapat mengurangi beban
pikiran pasien.
5 Sikap positif dari timkesehatan akan membantu menurunkan kecemasan yang dirasakan pasien.
6 Pasien akan merasa lebih tenang bila ada anggota keluarga yang menunggu.
7 Lingkung yang tenang dan nyaman dapat membantu mengurangi rasa cemas pasien.
|
6.
|
Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan, dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
|
Tujuan :
Keluarga Klien tahu mengenai kondisi dan aturan pengobatan.
Keluarga klien memperoleh informasi yang jelas dan benar tentang penyakitnya.
Kriteria Hasil :
|
|
|
TINDAKAN KEPERAWATAN DAN EVALUASI (SOAP)
DIAGNOSA KEPERAWATAN | TINDAKAN KEPERAWATAN | EVALUASI (SOAP) |
|
|
S :
O : RR teratur, stridor (+), ronchi (+), whezing (-), RR: 16 – 20 x / mnt, reflek batuk klien ada (-).
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Intervensi terus dilakukan
|
|
|
S :
O :
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Intervensi terus dilakukan.
|
|
S :
O : Klien mengalami penurunan resiko menularkan penyakit yang ditunjukkan oleh kegagalan kontak klien.
A : Tujuan tercapai
P : Intervensi dihentikan
|
|
|
S :
O :
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Intervensi terus dilakukan.
|
|
|
S :
O :
A : Tujuan Berhasil
P : Intervensi dihentikan.
|
|
|
S :
O :
A : Tujuan Berhasil
P : Intervensi dihentikan
|
terimakasih atas informasinya sangat bermanfaat
ReplyDelete