Wednesday, July 3, 2013

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PADA BAYI



PSIKOLOGI BAYI


 






SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES) MATARAM
TAHUN AJARAN 2012/2013






BAB I
Pendahuluan
Latar Belakang
Perkembangan bayi mencakup kemampuan perseptual, motorik (gerakan tubuh), kognitif, dan keterampilan sosial. Pertumbuhan dan perkembangan setiap bayi tentu tidak selalu seragam. Maka tidak perlu kaku dalam menilai kemajuan perkembangan bayi. Standar yang dibakukan sebagai tahapan perkembangan merupakan bahasa statistik. Mayoritas bayi normal sudah mencapai tahapan perkembangannya sejalan dengan umurnya.
Jangan cepat cemas dulu apabila perkembangan bayi kita tidak persis sesuai standar baku sepanjang masih dalam batas-batas normal. Apabila terjadi kelambanan perkembangan yang ekstrem, perlu mendapat perhatian setiap orangtua.
Bayi anda berkembang sepanjang waktu, dari hari ke hari, bulan demi bulan, semuanya berkembang dengan menabjubkan. Tidak ada patokan khusus untuk mengukur tumbuh kembangnya, akan tetapi dapat kita lihat petunjuk secara umum dari beberapa bayi, walaupun masing-masing bayi perkembangannya berbeda satu dengan yang lain.










BAB II
Pembahasan
Perkembangan Masa Bayi
Umumnya ahli psikologi perkembangan membatasi periode masa bayi dalam 2 tahun pertama dari periode pascanatal. Masa bayi ini disebut juga periode vital, karena kondisi fisik dan psikologis bayi merupakan fondasi yang kokoh bagi perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.
Pada saat dilahirkan bayi berada pada kondisi yang sangat lemah dan tidak berdaya. Selama beberapa bulan masa bayi, ketidakberdayaan itu berangsur-angsur menurun. Dari hari ke hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan, bayi semakin memperlihatkan kemandirian, sehingga pada saat masa bayi berakhir, yaitu kira-kira pada usia 2 tahun, ia telah menjadi seorang manusia yang berbeda dengan kondisi awal masa bayi.
Berikut perkembangannya:
1.      Bayi baru lahir
·         Sikap melengkung
·         Gerakan refleks pada merayap
·         Kepala terletak di samping
·         Gerakan melangkah secara otomatis
·         Refleks memegang dengan tangan
·         Reaksi terhadap sinar terang dan bunyi keras
2.      Usia 1 bulan
·         Kepala di angkat sebentar
·         Kepala terkulai ke belakang waktu mengangkat tubuh untuk duduk
·         Mengangkat kepala yang tertunduk selama beberapa saat
·         Reaksi penunjang refleks
·         Menatap
·         Menyusu
·         Menjadi tenang karena di gendong
3.      Usia 2 bulan
·         Mengangkat kepala sekurang-kurangnya 45 derajat
·         Kepalan tangan sering terbuka
·         Tertegun pada bunyi lonceng
·         Senyuman yang pertama
4.      Usia 3 bulan
·         Menahan kepala selama 1 menit
·         Turut mengangkat kepala sebentar waktu ditarik untuk di dudukkan
·         Menahan kepala tegak selama setengah menit
·         Melengkungkan kaki waktu menjajak
·         Menggerakkan kliningan yang diberikan kepadanya
·         Memandang kliningan hingga bola mata sampai ke sudut mata
5.      Usia 4 bulan
·         Berenang
·         Turut mengangkat kepala sebentar ketika di tarik untuk di dudukkan
·         Menahan kepala tetap tegak ketika badan miring
·         Bermain dengan kedua belah tangan
·         Memasukkan mainan ke dalam mulut
·         Tertawa nyaring
6.      Usia 5 bulan
·         Menggulingkan badan dari telungkup hingga terlentang
·         Menundukkan kepala dan menekuk tangan serta kaki ketika di tarik untuk di dudukkan
·         Dengan cepat mengambil alih keseimbangan badan
·         Mengarahkan tangan kepada mainan dan menyentuhnya
7.      Usia 6 bulan
·         Bertopang pada lengan yang di tegakkan
·         Menjangkau mainan dengan tepat
·         Memegang dengan seluruh telapak tangan
·         Memindahkan mainan dari tangan yang satu ke tangan yang lain
·         Menolehkan kepala waktu mendengarkan gemersik kertas
8.      Usia 7 bulan
·         Membalikkan badan dari terlentang hingga telungkup
·         Bermain-main dengan  kaki
·         Melonjak-lonjak
·         Memegang dengan dua tangan
·         Membalik-balikan mainan dengan kedua tangan
·         Mencari benda yang jatuh terlepas dari tangan
·         Bermain “Ci-luk-ba”
9.      Usia 8 bulan
·         Memutar badan
·         Mengangkat badan untuk duduk
·         Duduk sendiri selama beberapa detik
·         Bertopang ke samping
·         Memperhatikan gerak-gerik orang dewasa
·         Tertarik pada bayangan sendiri dalam cermin
10.  Usia 9 bulan
·         Merayap
·         Duduk bebas selama satu menit
·         Bertopang ke belakang
·         Berdiri tegak bila kedua tangan di pegang
·         Menjatuhkan benda dengan sengaja
·         Tertarik pada suara yang perlahan
·         Menjangkau ke dalam suatu wadah
·         Bermain “ Petak ngumpet “
11.  Usia 10 bulan
·         Berayun pada tangan dan lutut
·         Duduk sendiri
·         Duduk bebas dengan kaki terkembang dan punggung lurus
·         Bergayut pada perabot rumah dan mengangkat badan sampai berdiri
·         Berdiri sambil berpegang pada sesuatu
·         Koordinasi kedua belah tangan
·         Mencoba-coba melempar
·         Perhatian terhadap benda-benda kecil
·         Menirukan sikap dan tingkah laku orang lain
12.  Usia 11 bulan
·         Merangkat dengan empat kaki
·         Duduk bebas dengan  keseimbangan mantap
·         Berjalan ke samping sambil merambat pada perabot dalam rumah
·         Berjalan bila kedua tangan di pegang
·         Menemukan mainan yang tersembunyi
·         Menarik mainan yang diikatkan pada seutas tali
·         Makan dengan tangan
·         Minum dari cangkir
13.  Usia 12 bulan
·         Berjalan dengan sebelah tangan di pegang
·         Meletakkan benda ke dalam tangan orang lain
·         Menjatuhkan benda kecil melalui sebuah lubang
·         Bermain “ kejar-kejaran”

Perkembangan Fisik
selama 2 tahun pertama kehidupannya, perkembangan fisik masa bayi berkembangan sangat ekstensif. Pada saat lahir, bayi memiliki kepala sangat besar dibandingkan dengan bagian tubuh lain. Tubuhnya bergerak terus menerus ke kiri dan ke kanan dan sering kali tidak dapat dikendalikan. Mereka juga memiliki refleks yang didominasi oleh gerakan-gerakan yang terus berkembang. Dalam rentang waktu 12 bulan, bayi-bayi dapat duduk, berdiri, membungkuk, memanjat bahkan berjalan. Kemudian, selama tahun kedua, pertumbuhan fisiknya melambat, tetapi pada kegiatan-kegiatan seperti berlari dan memanjat pertumbuhannya berlangsung cepat. Uraian berikut akan memberikan gambaran lebih rinci tentang beberapa aspek dari pertumbuhn fisik yang terjadi pada masa bayi.

Tinggi dan Berat Badan
Pada saat dilahirkan, panjang rata-rata bayi adlah 20 inchi atau 50cm, dengan berat 3,4 kg. Dibandingkan dengan ukuran tubuh orang dewasa, panjang bayi lebih dekat daripada beratnya: panjang yang 20 inchi menunjukkan lebih dari sat perempat tinggi orang dewasa, sedangkan 3,4 kg beratnya menunjukkan hanya sebagian kecil dari berat badan orang dewasa (Seifert & Hoffnung 1994).
Perkembangan Refleks
Pada masa bayi, terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut “refleks”. Refleks adalah kegiatan-kegiatan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkoordinir sebagai reaksi terhadap rangsangan tertentu serta memberi bayi respon penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Sepanjang bulan pertama kehidupannya, kebanyakan refleks menghilang atau menyatukan dengan gerakan yang relatif disengaja atau penuh arti. Ketika mereka menguasai kemampuan ini, maka ia disebut “skill” atau keterampilan. Refleks dan skill disebut juga kemampuan motorik (motor abilities).
Seifert & Hoffnung (1994), menyebutkan ada 12 gerak refleks yang dimiliki oleh anak baru lahir.
Refleks-refleks Utama pada Bayi yang Baru Lahir
Refleks 
Perkembangan
Signifikansinya
Pernafasan
Permanen, sekalipun sebagian menjadi tindakan sukarela.
Memberikan oksigen dan membuang karbon dioksida.
Menghisap
Melemah dan menghilang pada usia 6 bulan
Mengarahkan anak pada payudara atau botol susu
Mencari
Secara gradual di bawah pengontrolan yang disengaja
Membantu anak untuk minum
Menelan
Permanen, meskipun sebagian menjadi tindakan sukarela.
Membantu anak menelan dan menjauhi cekikan
Mengedip
Permanen, meskipun kemudian  melemah secara sukarela.
Memelihara mata dari benda dan cahaya terang
Biji Mata
Permanen
Memelihara dari cahaya terang dan memberikan penglihatan yang baik dalam cahaya lampu yang redup
Moro
Gerakan lengan dan telapak tangan menghilang pada 6 bulan, tetapi reaksi terkejut berlangsung seumur hidup
Menunjukkan perkembangan normal dari sistem saraf
Memegang
Melemah pada usia 3 bulan, genggaman sukarela muncul pada 6 bulan dan menghilang setelah 1 tahun
Menunjukkan perkembangan normal dari sistem saraf
Penguatan leher
Menghilang pada usia 2 tahun 3 bulan
Menunjukkan perkembangan normal dari sistem saraf
Babinski
Menghilang pada usia 8 sampai 12 bulan
Menunjukkan perkembangan normal dari sistem saraf
Melangkah
Menghilang pada usia 2 bulan tetapi kemudian diaplikasikan
Menunjukkan perkembangan normal dari sistem saraf
Berenang
Menghilang setelah 4 hingga 5 bulan
Menunjukkan perkembangan normal dari sistem saraf

Perkembangan Keterampilan Motorik
Keterampilan motorik adalah gerakan-gerakan tubuh atau bagian-bagian tubuh yang disengaja, otomatis, cepat dan akurat. Gerakan-gerakan ini merupakan rangkaian koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit. Keterampilan motorik ini dapat dikelompokkan menurut ukuran otot-otot dan bagian-bagian badan yang terkait, yaitu keterampilan motork kasar (gross motor skill) dan keterampilan motorik halus (fine motor skill).
Pekembangan Keterampilan Motorik Selama Masa Bayi
Keterampilan Motorik
Usia Normatif
Mengangkat dagu sambil tengkurap
1 bulan
Mengangkat dada sambil tengkurap
2 bulan
Duduk dengan bantuan
4 bulan
Duduk tanpa bantuan
7 bulan
Berdiri dengan bantuan
8 bulan
Berdiri dengan berpegang pada perabot
9 bulan
Merangkak
10 bulan
Berjalan dengan dibimbing
11 bulan
Berusaha berdiri sendiri
12 bulan
Naik tangga
13 bulan
Berdiri sendiri
14 bulan
Berjalan
15 bulan
Naik turun tangga tanpa bantuan
18 bulan
Dapat lari dan berjalan mundur
24 bulan

Perkembangan Sensor
Bayi yang baru lahir dilengkapi dengan peralatan yang dirancang sedemikian rupa untuk mengumpulkan informasi. Alat-alat yang berfungsi untuk menangkap informasi inilah yang disebut dengan indra (sense) atau sistem sensorik. Jadi, semua informasi yang datang kepada bayi adlah melalui indra. Tanpa penglihatan, pendengaran, sentuhan, kecapan, penciuman dan indra lain, otak bayi akan terkucil dari dunia; bayi akan hidup dalam kebisuuan, kegelapan, tanpa rasa, tanpa warna dan kehampaan yang kekal.
Perkembangan Otak
Pada waktu bayi masih berada dalam kandungan ibunya, badannya telah membentuk sekitar 1,5 milyar sel-sel saraf per menit. Jadi, pada saat dilahirkan,  bayi kemungkinan telah memiliki semua sel-sel otak yang akan dimiliki sepanjang hidupnya. Akan tetapi, sel-sel otak tersebut belum matang dan jaringan urat saraf masih lemah. Oleh sebab itu, segera setelah lahir, hingga usia 2 tahun, sel-sel otak yang belum matang dan jaringan urat saraf yang masih lemah itu terus bertumbuh dengan cepat dan dramatis mencapai kematangan, seiring dengan pertumbuhan fisiknya. Pada saat lahir, berat otak bayi seperdelapan dari berat totalnya atau sekitar 25% dari berat otak dewasanya, maka pada ulang tahun kedua otak bayi sudah mencapai kira-kira 75% dari otak dewasanya (Myer, 1996; Zigler & Stevenson, 1993).
Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan pengertian (pengetahuan), yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya. Menurut Myers (1996), “cognition refers to all the mental activities associated with thingking, knowing, and reembering.” Pengertian yang hampir senada juga diberikan oleh Margaret W. Matlin (1994), yaitu: “cognitiom, or mental activity, involves the acquistion, storage, retrieval, and use of knowledge.
Perkembangan Persepsi
Individu hidup dalam dunia benda dan manusia, suatu dunia yang membanjiri indera dengan berbagai stimulus. Segala informasi tentang dunia akan sampai kepada individu melalui indera. Indera dapat meningatkan indivdu akan bahaya serta memberikan informasi yang dibutuhkan untuk menafsirkan berbagai peristiwa dan mengantisipasi masa depan. Proses memahami informasi tentang dunia atau lingkungan inilah yang disebut dengan persepsi.
Perkembangan Memori
Menurut Chaplin (2002), memori adalah keseluruhan pengalaman masa lampau yang dapat diingat kembali. Myers (1996), mendefinisikan memori sebagai : “the  persistence of learning over time via storage and retrieval of information.” Sedangkan Fieldman (1996) mendefinisikan memori sebagai “the process by which we encode, store and retrieve information.” Memori merupakan unsur inti dari perkembangan kognitif, sebab segala bentuk belajar dari individu melibatkan memori. Dengan memori, individu dimungkinkan untuk dapat menyimpan informasi yang ia terima sepanjang waktu. Tanpa memori, individu mustahil dapat merefleksikan dirinya sendiri, karena pemahaman diri sangat tergantung pada suatu kesadaran yang berkesinambungan, yang hanya dapat terlaksana dengan adanya memori.


REFRENSI
1.      Theodor Hellbrugge dan J.H. Von Wimffen,ed. “ 365 Hari Pertama Perkembangan Bayi Sehat”.
2.      Prof.Dr.Hj.Samsul nuwiyati mar’at,S,Psi.2005.psikologi perkembangan.jakarta:desmita
3.      Prof.Dr.H.Djaali.2006.psikologi pendidikan.jakarta: bumiAksara

No comments:

Post a Comment